Sunday, November 8, 2015

Stratifikasi sosial

Definisi Stratifikasi Sosial

Stratifikasi sosial adalah pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat (vertikal), yakni pemisahan kedudukan anggota masyarakat ke dalam tingkat-tingkat kelas pada masyarakat.
Berikut pengertian Stratifikasi sosial menurut para ahli;
  1. Robert MZ. Lawang, Pelapisan sosial merupakan penggolongan orang –orang dalam suatu sistam sosial tertentu secara hierarki menurut dimensi kekuasaan, privelese, dan prestise.
  2. Pitirim A. Sorokin, Pelapisan sosial merupakan pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat (hierarkis). Perwujudannya adalah adanya lapisan-lapisan di dalam masyarakat, ada lapisan yang tinggi dan ada lapisan-lapisan di bawahnya. Setiap lapisan tersebut disebut strata social
  3. J. Bouman, menggunakan istilah tingkatan atau dalam bahasa belanda disebut stand, yaitu golongan manusia yang ditandai dengan suatu cara hidup dalam kesadaran akan beberapa hak istimewa tertentu dan menurut gengsi kemasyarakatan.
  4. Soerjono Soekanto, Stratifikasi sosial adalah pembedaan posisi seseorang atau kelompok dalam kedudukan yang berbeda-beda secara vertikal.
  5. Bruce J. Cohen, Stratifikasi sosial adalah sistem yang menempatkan seseorang sesuai dengan kualitas yang dimiliki dan menempatkan mereka pada kelas sosial yang sesuai.
  6. Paul B. Horton dan Chester L. Hunt, Stratifikasi sosial adalah sistem perbedaan status yang berlaku dalam suatu masyarakat.
Jadi stratifikasi sosial adalah perbedaan yang terjadi baik disengaja atau tidak dalam masyarakat secara vertikal. Stratifikasi sosial terjadi karena ada sesuatu yang dihargai dalam masyarakat, misalnya: harta, kekayaan, ilmu pengetahuan, kesalehan, keturunan dan lain sebagainya. Stratifikasi sosial akan selalu ada selama dalam masyarakat terdapat sesuatu yang dihargai. Stratifikasi sosial akan menimbulkan kelas sosial, dimana setiap anggota masyarakat akan menempati kelas sosial sesuai dengan kriteri yang mereka miliki.

Macam-Macam Stratifikasi

Stratifikasi sosial didasarkan pada status sosial yang diperoleh oleh seseorang dalam suatu kelompok masyarakat. Berdasarkan cara pemerolehannya, stratifikasi sosial dibagi menjadi dua, yaitu;
A. Diperoleh secara alami
  1. Stratifikasi berdasarkan perbedaan usia, Umumnya nggota masyarakat yang berusia lebih muda mempunyai hak dan kewajiban yang berbeda dengan anggota masyarakat yang lebih tua.
  2. Stratifikasi sosial berdasarkan senioritas, Senioritas menyangkut usia dan jenjang pengalaman akan sesuatu hal. Asas senioritas tampak sekali dalam dunia kerja, misalnya dalam hal kenaikan pangkat atau golongan.
  3. Stratifikasi berdasarkan jenis kelamin, Perbedaan status berdasarkan jenis kelamin ini biasanya sangat dipengaruhi oleh tradisi dan ajaran mengenai harkat dan martabat pria dan wanita dalam pergaulan sehari hari
  4. Stratifikasi berdasarkan sistem kekerabatan, Pada umumnya, dalam suatu sistem kekerabatan terdapat perbedaan antara hak dan kewajiban antar anggotanya.
  5. Stratifikasi berdasarkan keanggotaan dalam kelompok tertentu, Stratifikasi ini terjadi dalam kelompok etnik dan ras tertentu yang berbeda beda hak dan kewajibannya.
B. Diperoleh melalui Serangkaian Usaha
  1. Stratifikasi sosial dalam pendidikan. Orang orang yang mampu menyelesaikan pendidikan formal sampai pada jenjang yang lebih tinggi, umumnya memperoleh hak dan kewajiban yang lebih beragam, sehingga status sosial yang diperolehnya akan lebh beragam
  2. Stratifikasi dalam bidang pekerjaan. Stratifikasi ini sangat tampak pada instansi organisasi yang dikelola secara modern, dimana terdapat kedudukan yang berbeda beda untuk pekerjaan sejenis.
  3. Stratifikasi dalam bidang ekonomi. Stratifikasi ini sangat menonjol hampir di setiap kelompok masyarakt umum dimanapun. Pembedaan kelas sosial berdasarkan pada penghasilan dan kekayaan material.
Berdasarkan sifatnya, stratifikasi sosial dibagi menjadi;
  1. Stratifikasi Sosial terbuka, Sistem stratifikasi sosial terbuka ini memberi kemungkinan kepada seseorang untuk pindah dari lapisan satu ke lapisan yang lainnya, baik ke atas maupun ke bawah sesuai dengan kecakapan, perjuangan, maupun usaha lainnya. Atau bagi mereka yang tidak beruntung akan jatuh dari lapisan atas ke lapisan di bawahnya. Pada sistem ini justru akan memberikan rangsangan yang lebih besar kepada setiap anggota masyarakat, untuk dijadikan landasan pembangunan dari sistem yang tertutup. Dengan kata lain, masyarakat dengan sistem pelapisan social yang bersifat terbuka ini akan lebih mudah melakukan gerak mobilitas sosial, baik horizontal maupun vertikal. Tentu saja sesuai dengan besarnya usaha dan pengorbanan yang dikeluarkan untuk mencapai strata tertentustratifikasi-sosial-terbuka
  2. Stratifikasi sosial tertutup, Sistem stratifikasi sosial tertutup ini membatasi atau tidak memberi kemungkinan seseorang untuk pindah dari suatu lapisan ke lapisan sosial yang lainnya, baik ke atas maupun ke bawah.Dalam sistem ini, satu-satunya jalan untuk masuk menjadi anggota dari suatu strata tertentu dalam masyarakat adalah dengan kriteria kelahiran. Dengan kata lain, anggota kelompok dalam satu strata tidak mudah untuk melakukan mobilitas atau gerak sosial yang bersifat vertikal, baik naik maupun turun. Dalam hal ini anggota kelompok hanya dapat melakukan mobilitas yang bersifat horizontal. Salah satu contoh sistem stratifikasi sosial tertutup adalah sistem kasta pada masyarakat Bali. Di Bali, seseorang yang sudah menempati kasta tertentu sangat sulit, bahkan tidak bisa pindah ke kasta yang lain. Seorang anggota kasta teratas sangat sulit untuk pindah ke kasta yang ada di bawahnya, kecuali ada pelanggaran berat yang dilakukan oleh anggota tersebut.stratifikasi-sosial-tertutup
  3. Stratifikasi Sosial Campuran, Dua sifat utama dari stratifikasi sosial telah dikemukakan di atas, yakni terbuka dan tertutup. Walaupun demikian, dalam kenyataan sehari-hari stratifikasi sosial dalam masyarakat tidak hanya selalu bersifat terbuka atau tertutup, akan tetapi juga bersifat campuran (gabungan) di antara keduanya. Dalam masyarakat terdapat unsur-unsur yang menggabungkan antara sifat yang terbuka dan tertutup. Misalnya dalam suatu kelompok mungkin dalam sistem politiknya menerapkan sistem stratifikasi sosial tertutup, namun dalam bidang-bidang atau unsur-unsur sosial lainnya seperti ekonomi, budaya, dan lain-lain menggunakan sistem stratifikasi sosial terbuka. Contohnya dalam masyarakat Bali.
* Negara yang menganut sistem stratifikasi sosial 
Negara yang  menganut sistem stratifikasi tertutup adalah India. Negara indi menganut sistem kasta, dalam sistem kasta status ditentukan oleh kelahiran dn ditentukan seumur hidup. Sistem ini telah berproses selama 3000 tahun, walaupun ada usaha-usaha untuk meniadakan pembatasan-pembatasan yang ada,  namun tidak berjalan sesuai harapan karena begitu ketatnya sistem ini di dalam kehidupan masyarakat India. Contoh penilaian berdasarlan sistem kasta yaitu: kasta brahmana (raja, pendeta), kasta satria (pegawai negeri), kasta vesia (pedagang), kasta sudra (kaum buruh), dan kasta paria (kaum diluar kasta/marginal). Sistem ini sangat tidak memungkinkan adanya mobilitasi sosial dalam masyarakat India, karena satu kedudukan kasta tidak mungkin pindah ke kasta yang lainnya. Dan dahulu di Afrika Selatan terdapat pembedaan antara golongan kulit putih dan kulit berwarna. Penugasan pekerjaan kasar kepada orang-orang yang berkulit berwarna

Sumber =
    Ahmadi, Abu. 1991. Ilmu Sosial Dasar Edisi Revisi. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Hartomo dan Arnicun Aziz. 1993. MKDU Ilmu Sosial Dasar. Jakarta : Bumi Aksara.

No comments:

Post a Comment